Siswa-siswi SMA biasanya identik dengan penjurusan pelajaran IPA dan IPS. Penilaian penjurusan pelajaran tersebut dimulai pada saat siswa berada di kelas 10 (1 SMA), dan mulai di kelompokkan pada saat kelas 11 (2 SMA).
Penjurusan ini tentu saja awalnya menjadi beban para siswa SMA. Bagaimana tidak, seorang siswa yang ingin masuk jurusan IPA, pada pelajaran matematika, bahasa inggris, biologi, kimia, dan fisika harus dikuasai dan nilai harus diatas standar. Dan begitu pula apabila ingin masuk jurusan IPS, harus menguasai ppkn, sejarah, sosiologi, ekonomi, geografi, akutansi, bahasa inggris, dan matematika.
Penjurusan ini tentu saja awalnya menjadi beban para siswa SMA. Bagaimana tidak, seorang siswa yang ingin masuk jurusan IPA, pada pelajaran matematika, bahasa inggris, biologi, kimia, dan fisika harus dikuasai dan nilai harus diatas standar. Dan begitu pula apabila ingin masuk jurusan IPS, harus menguasai ppkn, sejarah, sosiologi, ekonomi, geografi, akutansi, bahasa inggris, dan matematika.
Namun hal ini juga memberikan siswa keuntungan, karena hal ini dapat menjadi bekal siswa untuk pemilihan
jurusan di universitas. untuk jurusan IPA siswa biasanya memilih jurusan Biologi, ilmu kedokteran, teknik, dll.
Untuk jurusan IPS biasanya siswa akan mengambil jurusan seperti fakultas ekonomi, akutansi, hubungan internasional, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Namun banyak pendapat yang mengatakan bahwa jurusan IPA lebih menguntungkan dibanding jurusan IPS, karena kebanyakan jurusan di universitas kompatibel dengan jurusan IPA, sedangkan IPS tidak.